Rusia Menjadi Negara Ketiga Pangsa Pasar Terbesar di Sumatera Utara

 


Peran Rusia-Ukraina terhadap kinerja ekspor Sumatra Utara terbilang signifikan karena pada Februari 2022 lalu, Rusia menyumbang 56,41 juta dolar AS dan menobatkannya sebagai negara pangsa ekspor terbesar ketiga bagi Sumatra Utara. Perannya ini tercatat sebesar 6,37 persen.

Namun, sebenarnya terjadi adalah tren penurunan ekspor ke negeri beruang merah tersebut. Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa ekspor ke Rusia tembus mencapai 65,33 juta dolar AS Januari 2022.

Terjadilah penurunan sebesar 8,92 juta dolar AS atau 13,66 persen dibandingkan Februari 2022.

Nurul Hasanudin selaku Kepala BPS Sumut pada Senin (4/4/2022) mengatakan bahwa sementara pangsa ekspor, untuk tiga negara dominan di sini ada terkait dengan negara ekspor ke Tiongkok, Rusia dan Amerika Serikat. Ke Tiongkok 14,13 persen, ke Amerika Serikat 8,70 persen, ke Rusia sebesar 6,37 persen.

Walaupun terjadi penurunan Februari 2022 dibanding Januari, tetapi secara year on year (yoy) ekspor ke Rusia meningkat.

Dibanding periode tahun lalu, ekspor ke Rusia meningkat 42,95 juta dolar AS atau 54,51 persen kurun Januari-Februari 2022.

Ada tiga negara terbesar pangsa ekspor Sumatra Utara Februari 2022. Pertama didominasi Tiongkok 125,09 juta dolar AS, Amerika Serikat 77,00 juta dolar AS dan Rusia 56,41 juta dolar AS.

Tiga negara tersebut berkontribusi 29,20 persen terhadap ekspor Sumatra Utara Februari 2022 lalu.

Menurut kelompok negara utama tujuan bahwa ekspor ke kawasan Asia (di luar ASEAN) terbesar dengan nilai 293,00 juta dolar AS atau 33,09 persen.

Februari 2022 lalu, ekspor Sumatra Utara turun 7,43 persen, begitu juga impor turun 10,56 persen.

Beliau mengatakan ekspor dan impor tercatat di Februari 2022 tentang penurunannya.

Nilai ekspor melalui pelabuhan muat di wilayah Sumut menurun pada Februari 2022 dibandingkan Januari 2022 956,41 juta dolar AS menjadi 885,40 juta dolar AS atau menurun 7,43 persen.

Jika dibanding Februari 2021 ekspor Sumatra Utara naik 19,75 persen.

Berdasar catatan BPS golongan barang mengalami kenaikan nilai ekspor Sumatera Utara terbesar Februari 2022 terhadap Januari 2022 adalah golongan ampas/sisa industri makanan 10,07 juta dolar AS kenaikannya 25,81 persen.

Berdasarkan sektornya pertanian menurun 6,03 juta dolar AS atau -9,92 persen Februari 2022 dibandingkan Januari 2022. Penurunan ini dialami sektor industri 65,03 dolar AS juta atau -7,26 persen.

Kontribusi nilai ekspor sektor industri tercatat 93,81 persen dan sektor pertanian 6,19 persen. Sedangkan gabungan sektor pertambangan dan penggalian, sektor minyak dan gas dan lainnya 0,00 persen.

Nilai impor melalui Sumatra Utara atas dasar cost, insurance & freight (CIF) Februari 2022 tercatat 473,42 juta dolar AS menurun 10,56 persen dibanding Januari 2022 mencapai 529,29 juta dolar AS.

Jika dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya, impor naik 11,16 persen.

Menurut golongan penggunaan, impor barang modal Februari 2022 menurun 27,86 persen dibanding Januari 2022. Begitupun barang konsumsi menurun 26,33 persen, bahan baku/penolong menurun 6,90 persen.

Februari 2022, golongan barang menaik nilai impor terbesar adalah gula dan kembang gula 22,01 juta dolar AS atau 311,95 persen.

Tiongkok menjadi negara pengimpor terbesar 124,21 juta dolar AS. Kontribusinya menyumbang 26,24 persen dari total impor Sumut, kemudian diikuti Singapura 67,70 juta dolar AS atau 14,30 persen, Malaysia 62,75 juta dolar AS atau 13,25 persen.

Impor terbesar Februari 2022 berasal dari golongan bahan bakar mineral109,68 juta dolar AS diikuti mesin-mesin/pesawat mekanik 38,31 juta dolar AS.

https://freightsight.com/article/rusia-menjadi-negara-ketiga-pangsa-pasar-terbesar-di-sumatera-utara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages